Air zam zam, bagi umat muslim air zam zam ini adalah air kehidupan yang
sesungguhnya. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda jika sebaik-baiknya air di permukaan bumi adalah air zam zam
yang padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat
penawar penyakit.
Kehadiran air zam zam tidak terlepas dari keajaiban yang dipertontonkan
oleh Allah SWT, sebagai mukjizat kepada umat manusia melalui Nabi Ismail
dan Ibunya Siti Hajjar, dan banyak sekali keistimewaannya, bahwa Allah
memang bermaksud menyediakan sumber air ditengah-tengah gunung batu dan
padang pasir yang gersang, hal ini sebagai konsekwensi atas perintahnya
kepada Nabi Ibrahim AS, guna mengundang sebanyak-banyaknya umat manusia
ke Baitullah.
Kesitimewaan :
- Meminum Air zam zam menjadi satu amalan ibadah, dengan niat mengikuti anjuran Rasulullah.
- Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Abbas, Aku pernah menyiapkan air zam zam untuk Rasulullah, kemudian beliau meminumnya sambil berdiri.
- Makruh hukumnya apabila dipergunakan untuk mencucu najis, atau dipakai untuk membersihkan hadast besar.
- Disunahkan membawa air zamzam pulang ke negerinya bagi jamaah “penunai rukun Islam ke lima) yang memang berasal dari luar Negara Arab, dan Rasullulullah adalah orang pertama yang membawanya keluar kota Mekkah, yaitu ke Madinah.
- Mata Airnya tidak pernah kering, meskipun berjuta-juta umat manusia meminumnya setiap hari terutama pada musim ibadah “H”, bahkan sekarang dengan peralatan canggih, orang yang di Masjid Nabawi (Madinah) yg berjarak 450 Km dari Mekah meminum air zam zam setiap saat.
- Pada waktu Rasululullah akan melakukan Sa’I, beliau meminum air zam zam sampai kenyang, kemudian menyiram kepalaNya dengan air zam zam.
- Banyak orang mengguyur dan membasahi kain (baju) ihram, kemudian direntang tanpa diperas agar kering sendiri, dan akan dipakai sebagai ‘Kafan” ( pembungkus mayat) kalau meninggal nanti.
Keutamaan :
- Air Surga (maa’ul-Jannah), artinya air yang penuh berkah dan manfaat, seperti air surga.
- Nikmat Allah, salah satunya nikmat Allah bagi para Jamaah haji yang langsung dapat merasakan nikmatnya air ditengah-tengah padang pasir.
- Pencuci Kalbu, Air Pencuci Kalbu Nabi Muhammad SAW, ketika Malaikat Jibril membasuh hati Muhammad dengan air zam zam.
- Penuh Berkah, Karena Rasulullah SAW sering meminumnya dan tangannya yang penuh berkah dicelupkannya ke sumur zam zam.
- Mengenyangkan, Air yang mengenyangkan dan menghilangkan dahaga.
- Obat penyakit, Air penyembuh penyakit, baik penyakit jiea, batin atau jasmani dan Rasulullah menyebutnya “ mengobati penyakit” dan banyak kisah dan riwayat, sebagai bukti kebenaran hadist diatas.
- Abadi, Tidak akan kering hingga hari Kiamat, karena ia menjadi bukti keagungan dan kebenaran Allah.
KAJIAN ILMIAH:
Selama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun
sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga looh. Cabang ilmu geologi
yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi. Khasiat air Zam-zam
tentunya bukan disini yang mesti menjelaskan, tapi kalau dongengan
geologi sumur Zam-zam mungkin bisa dijelaskan disini. Sedikit cerita
Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah
Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya
yang cerita selanjutnya bisa ditanyakan ke Wak haji disebelah ya. Sumur
ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga
sumur ini dikabarkan hilang. Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat
adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad.
Sehingga saat ini, dari “ilmu persumuran” maka sumur Zam-zam termasuk
kategori sumur gali (Dug Water Well).
Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam :
Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.
Profil dalam tanah sumur zam-zam
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5
meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini
merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi
batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada
lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula
merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan
batuan yang lebih tinggi topografinya.
Mata air zamzam
Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5
m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus
air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur
Zam-zam.
Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan
batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini
(Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi
sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini
dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang
menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali
saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.
Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 - 18.5
liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000
liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan
air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad
dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil
kearah Shaffa dan Marwa.
Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m,
kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4
m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan
diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.
Air Hujan Sebagai Sumber :
Daerah tangkapan air hujan (cekungan Mekah)
Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey)
luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2
saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah
hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di
daerah sekitar Makkah. Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa
sehingga sangat memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk
menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan
air supaya mampu memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah.
Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi
untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.
Lokasi sumur zamzam di tengah lembah (Wadi Ibrahim Catchment Area)
Gambar di atas ini memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak di
tengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah
diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang
hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan
yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan
pemeliharaan yang sangat khusus.
Sumur Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi ,
hanyalah seperti sumur gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding
sumur-sumur gali lainnya. Namun karena sumur ini bermakna religi, maka
perlu dijaga. Banyak yang menaruh harapan pada air sumur ini karena
sumur ini dipercaya membawa berkah. Ada yang menyatakan sumur ini juga
bisa kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya sumur
ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (kakeknya Nabi Muhammad SAW)
setelah hilang terkubur 4000 tahun (?).
Foto Ka'bah zaman dahulu
Dahulu di atas sumur ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x
10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk
memperluas tempat thawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam
dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat
minum air zam-zam dengan sejumlah 350 kran air (220 kran untuk laki-laki
dan 130 kran untuk perempuan), ruang masuk laki perempuan-pun
dipisahkan.
Saat ini bangunan diatas sumur Zam-Zam yang terlihat gambar diatas itu
sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun
sudah ditutup. Sehingga ruang untuk melakukan ibadah Thawaf menjadi
lebih luas. Tetapi kalau anda jeli pas Thawaf masih dapat kita lihat ada
tanda dimana sumur itu berada. Sumur itu terletak kira-kira 20 meter
sebelah timur dari Ka’bah.
Monitoring dan Pemeliharaan Sumur Zamzam :
Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 pertahun
(ditahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah
pertahun di tahun 1990-an, Dan saat ini sudah lebih dari 2.2 juta.
Tentunya diperlukan pemeliharaan sumur ini yang merupakan salah satu
keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji.
Kabah di dalam Masjidil Haram
Pemerintah Saudi tentunya tidak dapat diam pasrah saja membiarkan sumur
ini dipelihara oleh Allah melalui proses alamiah. Namun pemerintah Arab
Saudi yang sudah moderen saat ini secara ilmiah dan saintifik membentuk
sebuah badan khusus yang mengurusi sumur Zamzam ini. Sepertinya memang
Arab Saudi juga bukan sekedar percaya saja dengan menyerahkan ke Allah
sebagai penjaga, namun justru sangat meyakini manusialah yang harus
memelihara berkah sumur ini.
Pada tahun 1971 dilakukan penelitian (riset) hidrologi oleh seorang ahli
hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed. Hal
ini dipicu oleh pernyataan seorang doktor di Mesir yang menyatakan air
Zamzam tercemar air limbah dan berbahaya untuk dikonsumsi. Tariq Hussain
(termasuk saya dari sisi hidrogeologi) juga meragukan spekulasi adanya
rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Sumur Zam-zam,
karena Makkah terletak 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkut
dugaan doktor mesir ini, tentu saja hasilnya menyangkal pernyataan
seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada hal yang lebih penting
menurut saya yaitu penelitian Tariq Hussain ini justru akhirnya memacu
pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Sumur Zamzam secara moderen.
Saat ini banyak sekali gedung-gedung baru yang dibangun di sekitar
Masjidil Haram, juga banyak sekali terowongan dibangun disekitar Makkah,
sehingga saat ini pembangunannya harus benar-benar dikontrol ketat
karena akan mempengaruhi kondisi hidrogeologi setempat.
Badan Riset sumur Zamzam yang berada di bawah SGS (Saudi Geological Survey) bertugas untuk:
- Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai sumur ini kering.
- Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
- Mengatur aliran air dari daerah tangkapan air (recharge area).
- Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualitas melalui bangunan kontrol.
- Meng-upgrade pompa dan dan tangki-tangki penadah.
- Mengoptimasi supplai dan distribusi airZam-zam
Perkembangan Perawatan Sumur Zamzam :
Kandungan Mineral :
Wallahu'alam
Dahulu kala, zamzam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian
dibangunlah pompa air pada tahun 1373 H/1953 M. Pompa ini menyalurkan
air dari sumur ke bak penampungan air, dan diantaranya juga ke kran-kran
yang ada di sekitar sumur zamzam.
Sistem pompa sumur Zamzam
Uji pompa (pumping test) telah dilakukan pada sumur ini, pada pemompaan
8000 liters/detik selama lebih dari 24 jam memperlihatkan permukaan air
sumur dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan
kemudian hingga 13.39 meters. Setelah itu pemompaan dihentikan permukaan
air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan sumur hanya dalam waktu
11 minut setelah pompa dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah
bahwa akifer yang mensuplai air ini berasal dari beberapa celah
(rekahan) pada perbukitan disekitar Makkah.
Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Sumur
ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994).
dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke
tangki penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki
lain di bagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan
musafir. Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain
menggunakan truk tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah
Al-Munawarrah.
Saat ini sumur ini dilengkapi juga dengan pompa listrik yang tertanam
dibawah (electric submersible pump). Kita hanya dapat melihat
foto-fotonya saja seperti diatas. Disebelah kanan ini adalah drum
hidrograf, alat perekaman perekaman ketinggian muka air sumur Zamzam
(Old style drum hydrograph used for recording levels in the Zamzam
Well).
Kandungan Mineral :
Tidak seperti air mineral yang umum dijumpai, air Zamzam in memang unik
mengandung elemen-elemen alamiah sebesar 2000 mg perliter. Biasanya air
mineral alamiah (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg per
liter. Elemen-elemen kimiawi yang terkandng dalam air Zamzam dapat
dikelompokkan menjadi :
Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre),
calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium
(50 mg per litre).
Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates
(366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per
litre) and ammonia (6 mg per litre).
Molekul air zam zam
Kandungan-kandungan elemen-elemen kimiawi inilah yang menjadikan rasa
dari air Zamzam sangat khas dan dipercaya dapat memberikan khasiat
khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil
Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses
sehingga sangat aman dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan
ada yang sejuk (hangat). Namun konon prosesnya higienisasi ini tidak
menggunakan proses kimiawi untuk menghindari perubahan rasa dan
kandungan air ini.
Analisa Kualitas Air Zamzam (Perbandingan Unsur Kimia Air Zamzam dengan Air Mineral) :
Parameter | Air Zamzam (mg/l) | Air Mineral (mg/l) |
Klorida (Cl) | 159,75 | 30 |
Sulfat (SO2) | 140 | 27 |
Nitrat (NO3) | - | 15 |
Nitrit (NO2) | 0,045 | - |
Bikarbonat (HCO3) | 398,22 | 32 |
Flour (F) | - | 0,7 |
Besi (Fe) | tak terdeteksi | 0 |
Mangan (Mn) | 0,014 | - |
Natrium (Na) | 318 | 20 |
Kalium (Ca) | 182,2 | 3 |
Zat Padat Terlarut (TDS) | 858 | 170 |
Magnesium (Mg) | 6,86 | 5 |
Zat Organik | 2,79 | - |
Jumlah Mikro Organisme (TPK) | - | - |
PH | 7,3 | 7,2 |
0 komentar